Judul Film : Terminator Salvation (2009)
Direktor : McG
Tokoh (artis) : John Connor (Christian Bale)
Marcus Wright (Sam Worthington)
Kyle Reese (Anton Yelchin)
Blair Williams (Moon Bloodgood)
Dr. Serena Kogan (Helena Bonham Carter)
Terminator Salvation mengisahkan tentang John
Connor anak dari Sarah Connor yang telah menjadi dewasa dan menjadi pemimpin
dari pasukan pertahanan. John Connor memimpin pasukan pertahanan manusia
melawan Skynet yaitu program pertahanan militer yang menciptakan banyak
terminator untuk memusnahkan manusia. Skynet menganggap umat manusia sebagai
ancaman bagi eksistensi Skynet. Dalam misinya memerangi Skynet, John Connor
bertemu dengan ayahnya, Kyle Reese yang sedang ditawan Skynet. Nama Kyle Reese
menjadi yang nomor satu dan John Connor dinomor kedua dalam daftar pemusnahan
manusia. Aksi John Connor mennghancurkan Skynet dan menyelamatkan sandera
dibantu oleh Marcus Wright seorang tahanan yang divonis hukuman mati namun
dijadikan purwarupa infiltrasi oleh Dr. Serena Kogan.
Film ini memiliki catatan yang kurang memuaskan.
Di imdb.com, film garapan sutradara McG ini hanya mencatatkan rating sebesar
6,6. Hal ini sungguh beralasan mengingat alur dari film ini sulit untuk
diikuti. Awal film langsung menyajikan kondisi Marcus Wright saat berada di
penjara dan melakukan negosiasi dengan Dr. Serena. Tidak dijelaskan mengapa
Marcus Wright yang dipilih. Kemudian latar waktu berpindah ke tahun 2018 dimana
John Connor sedang melaksanakan operasi militer untuk mencari informasi di
komputer Skynet.
Untuk ukuran film Hollywood, fantasi manusia
melawan robot yang dimunculkan cukup menakjubkan. Penemuan dari pasukan
pertahanan berupa pengembangan sinyal Skynet sebagai perangkap untuk pesawat
Skynet dapat masuk dinalar. Sinyal tersebut mengundang pesawat Skynet dan
kemudian dalam jarak tertentu, John Connor bisa meledakan pesawat tersebut.
Penemuan dari Skynet juga tak kalah inovatif. Mereka menciptakan robot motor
yang dapat mendeteksi suara. Namun hal ini justru dimanfaatkan oleh John Connor
untuk menjebak robot tersebut dan mengendarainya menuju Skynet.

Namun satu hal yang cukup berani dilakukan oleh
McG sebagai direktor film adalah memunculkan konsep pembuatan purwarupa
infiltrasi dalam diri Marcus Wright yang sangat janggal. Komponen robot
dimasukkan dalam tubuh Marcus Wright namun tidak merusak organ dalamnya seperti
otak dan jantung. Marcus Wright sendiri baru menyadari ketika ditangkap dan
dibedah oleh pasukan pertahanan. Ingat, dalam penciptaan purwarupa infiltrasi
tersebut, Marcus Wright dalam kondisi telah meninggal, sehingga mustahil organ
tersebut masih segar. Anehnya, masalah ini dibahas dalam sekuel Terminator
selanjutnya yaitu Terminator Genesys.
Sosok Dr. Serena Kogan yang telah meninggal karena
kanker dapat dimunculkan kembali dengan teknologi, dan dapat berkomunikasi
dengan baik dengan Marcus Wright, merupakan salah satu inovasi teknologi yang
aneh namun membuat penasaran bagi yang mendalami bidang kecerdasan buatan untuk
mewujudkannya di kehidupan nyata.
Hal yang aneh lagi adalah munculnya produk
teknologi yang “punah”. Kita tahu bahwa film ini bersetting tahun 2018. Namun
saat John Connor menyusup ke Skynet, dia membawa perangkat Sony Vaio yang sudah
tidak diproduksi lagi pada tahun 2014 (Baca : http://www.sony.co.id/id/electronics/komputer/laptop-vaio)
Film ini juga dirasakan kurang memberikan efek
dramatis saat penyelamatan sandera. Para sandera yang dibebaskan lari keluar
menuju pasukan pertahanan manusia. Kemudian film berfokus pada upaya John
Connor mencari Kyle Reese dan melawan Terminator. Dari scene ini kita dapat
menebak akhir dari misi John Connor ini yaitu Skynet diledakkan.
Bagi penggemar dari Arnold Schwarzenegger mungkin agak dikecewakan oleh film ini.
Sosok Schwarzenegger dimunculkan
sebagai Terminator T-1000 saat John Connor mencari Kyle Reese dan itupun dalam
kondisi telanjang. Kemampuan aksi dan beladiri Arnold tidak dimanfaatkan dengan
baik oleh McG, tidak seperti film Terminator yang sebelumnya.
Dari sekian banyak keabsurdan yang dipaparkan, setidaknya
film ini masih memiliki sisi aksi yang memukau dari Christian Bale dan Sam
Worthington.